Klik disini!!!

Rabu, 18 September 2013

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Bendungan Cirata
Bendungan_Cirata
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara, PLTA ini berada di Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur, tempat ini sering dijadikan tempat rekreasi para wisatawan dari dalam atau dari luar wilayah Cirata

 

Cirata Dam
Cirata Dam is located in Indonesia
Location of Cirata Dam
Country Indonesia
Location Purwakarta
Coordinates 6°42′02″S 107°22′01″ECoordinates: 6°42′02″S 107°22′01″E
Status Operational
Construction began 1984
Opening date 1988
Dam and spillways
Type of dam Embankment, concrete-face rock-fill
Height 125 m (410 ft)
Length 453 m (1,486 ft)
Volume 3,900,000 m3 (5,101,007 cu yd)
Impounds Citarum River
Reservoir
Capacity 2,165,000,000 m3 (1,755,194 acre·ft)
Active capacity 796,000,000 m3 (645,328 acre·ft)
Catchment area 4,119 km2 (1,590 sq mi)
Surface area 62 km2 (24 sq mi)
Power station
Operator(s) PT Pembangkitan Jawa Bali
Commission date 1988–1998
Turbines 8 x 126 MW Francis-type
Installed capacity 1,008 MW
Annual generation 1,426 GWh

Sejarah terbentuknya Bendungan

Waduk Cirata terbentuk dari adanya genangan air seluas 62km2 akibat pembangunan waduk yang membendung Sungai Citarum. Genangan waduk tersebut tersebar di 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Kabupaten Bandung. Genangan air terluas terdapat di Kabupaten Cianjur.

Tentang PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWh) pertahun.
Kapasita 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun yang kemudian dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3 perdetik.
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di bawah tanah yang menpengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak sekitar 2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house.
PLTA tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta

Kolam terapung Cirata

Kolam terapung Cirata


Tempat Wisata

Cirata sering dijadikan ajang rekreasi, selalu penuh didatangi wisatawan dari dalam atau dari luar daerah, untuk sekedar mengisi hiburan semata, Cirata selalu penuh di waktu hari minggu dan hari libur nasional, cirata dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata rekreasi berbasis air. Saat ini objek wisata tirta yang paling berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan lokal di kawasan Waduk Cirata adalah Jangari dan Calingcing di Kabupaten Cianjur. Padahal selain kedua tempat tersebut, masih banyak daya tarik potensial lainnya yang belum dikembangkan, seperti bendungan dan teknologinya, wisata agro, dan ekowisata hutan. Lokasi yang strategis maupun daya tarik yang cukup beragam tadi nampaknya belum cukup untuk menjadikan objek wisata ini dikunjungi wisatawan non lokal, terlebih mancanegara.
Cirata
Cirata Purwakarta

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cirata

Danau Wanayasa (Situ Wanayasa)

Danau Wanayasa terletak di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, ±23 km sebelah Tenggara kota Purwakarta. Penduduk setempat menyebutnya Situ Wanayasa (Dalam bahasa Sunda, situ berarti danau).

Situ Wanayasa
Situ Wanayasa pada tahun 2010

 Danau Wanayasa atau Situ Wanayasa adalah danau alam seluas ±7 ha yang berada pada ketinggian 600 m DPL dengan udara yang sejuk berlatar belakang panorama Gunung Burangrang. Yang unik dari danau ini adalah adanya pulau di tengah danau. Di pulau tersebut terdapat makam RA. Suriawinata, salah seorang pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang ke-9. Meninggal pada tahun 1827.

Situ Wanayasa pada tahun 1930-an
Situ Wanayasa pada tahun 1930-an

Beberapa obyek wisata yang ada di sekitar Situ Wanayasa adalah sumber air panas Ciracas (±8 km dari Situ Wanayasa) dan air terjun Curug Cipurut (± 3 km arah Selatan kota Wanayasa).

Wanayasa

Jatiluhur

Jatiluhur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Dikelilingi oleh bendungan atau waduk yang merupakan sumber utama pasokan air untuk air minum,irigasi dan yang paling utama adalah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)untuk daerah Jabodetabek dan sekitarnya,disamping itu merupakan tempat pembudidayaan ikan kolam terapung atau keramba.

Jatiluhur
—  Kecamatan  —
Negara  Indonesia
Provinsi Jawa Barat
Kabupaten Purwakarta
Pemerintahan
 • Camat -
Luas 3.213,664 Km2 / 5.468,261 HA
Jumlah penduduk 63.116 jiwa (berdasar Bulan Febuari 2010)
Kepadatan 14 jiwa/km²

Berikut nama desa dan luas daerah di desa tersebut
Desa/Kelurahan Luas Wilayah(Ha)
Jatiluhur 142,689
CikaoBandung 656,626
Jatimekar 564
Cilegong 526,673
KembangKuning 1.158,081
Cibinong 201,245
Bunder 491,79
Mekargalih 635
Cisalada 527,473
Parakanlima 564,684
Total Luas Wialyah 5.468,261


Batas-batas wilayah Kecamatan Jatiluhur adalah sebagai berikut : (berdasar Peta di Internet dan data dari kecamatan Jatiluhur)
1. Batas Utara : Kabupaten Kawarang
2. Batas Selatan : Kecamatan Pasawahan
3. Batas Barat : Kecamatan Sukatani
4. Batas Timur : Kecamatan Babakan Cikao dan kecamatan Purwakarta

Kecamatan Jatiluhur terdiri atas 10 desa dengan memiliki total 17.338 Rumah dan total 618 Rumah tak Layak Huni, dari setiap kelurahan / desa tersebut memiliki 61 RW dan 206 RT. Berdasarkan profil desa yang dibuat setiap tahun, semua desa di Kecamatan Jatiluhur adalah Desa Swakarya. Kantor Pemerintahan Kecamatan Jatiluhur terletak di Jalan Ir. H Djuanda no 21 dimana terletak di desa cilegong, struktur pemerintahan di Kelurahan ini adalah Kepala desa, Seketaris desa, dan kepala urusan,
Dari data penduduk yang sudah masuk usia produktif ada beberapa sektor yang bisa dijadikan lahan pekerjaan oleh warga Kecamatan Jatiluhur. Yaitu sektor perdagangan, home industry, buruh/karyawan, PNS, dan anggota TNI/Polri. Sedangkan sisa dari penduduk Jatiluhur merupakan pensiunan dan juga pengangguran sebesar 23% dengan total 5.503 jiwa

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Jatiluhur,_Purwakarta

Recent Comments

Popular Posts